Jadiprasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar. Dengan
0% found this document useful 0 votes2 views11 pagesOriginal TitleMAKALAH FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views11 pagesMakalah Fungsi Dan Peran Lembaga PendidikanOriginal TitleMAKALAH FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1 Konsep Etika dan Moral. Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti tempat tinggal yang biasa,padang rumput, kandang, kebiasaan, adat; watak; perasaan, sikap, cara berfikir, dalam bentuk jamak ta etha artinya adat kebiasaan. Dalam arti terakhir inilah (cara berfikir) terbentuknya istilah etika yang oleh aristoteles dipakai untuk
Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan - Here's Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan collected from all over the world, in one place. The data about Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan turns out to be....fungsi dan peranan lembaga pendidikan, riset, fungsi, dan, peranan, lembaga, pendidikan LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan Conclusion From Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan - A collection of text Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
Tujuandari pembahasan makalah ini adalah untuk : Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan. Contoh Pendahuluan Jenis Definisi Guru Paud Pengertian, fungsi dan jenis lingkungan pendidikan. Makalah pengertian fungsi dan jenis lingkungan pendidikan. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan
Pengertian pendidikan Dalam Bahasa Indonesia, kata pendidikan terdiri dari kata didik yang mendapat awalan pen dan akhiran an, yang berarti hal atau cara mendidik. Kata pendidikan sering pula digunakan sebagai terjemahan kata education dalam Bahasa Inggris dan kata tarbiyah dalam Bahasa Arab. Istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran an, mengandung arti perbuatan hal, cara dan sebagainya. Istilah pendidikan ini semula berasal dari Bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Proses pendidikan merupakan perjalanan yang tak pernah terhenti sepanjang hidup manusia dan merupakan hal yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, banyak bermunculan teori atau konsep mengenai pendidikan dengan latar belakang, baik ruang maupun waktu yang berbeda, sehingga definisi pendidikan pun menjadi berbeda-beda. Dalam pengertian umum pendidikan menurut hasan langgulung bahwa pendidikan adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya dan proses pemindahan nilai-nilai budaya melalui pengajaran. Pendidikan dapat diartikan dalam tiga macam Pendidikan diartikan secara maha luas Yaitu pendidikan sama dengan hidup adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang, dan pendidikan adalah pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidup Pengertian diartikan sempit Pendidikan adalah sekolah atau persekolahan dan pengaruh yang diupayakan dan direkayasa oleh sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social Pengertian luas dan terbatas Pendidikan adalah pengalaman belajar dalam keseluruhan lingkungan hidup, baik disekolah maupun diluar sekolah yang sengaja diselenggarakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dari berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang arti pendidikan, maka dapat kita tarik sebuah benang merah bahwa pendidikan adalah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat termasuk nilai budaya dalam pengajaran yang diselenggarakan di lingkungan sekolah mamupun diluar lingkungan sekolah dalam mencapai tujuan tujuan tertentu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Pendidikan Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya antara lain Menurut Prof. H. Mahmud Yunus Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Menurut Prof. Dr. John Dewey Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan. Baca Juga Pengertian Premi Asuransi, Fungsi Dan Faktornya Lengkap Menurut Langeveld Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab. Menurut Prof. Herman H. Horn Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. Menurut Driyarkara Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Menurut Ki Hajar Dewantara Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Menurut Stella van Petten Henderson Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. Menurut Kohnstamm dan Gunning Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani. Menurut Horne Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya. Menurut Frederick J. Mc Donald Mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik. Menurut Ahmad D. Marimba Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter. Menurut Carter V. Good Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya. Ensiklopedi Pendidikan Indonesia Menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan. UU SISDIKNAS tahun 2003 Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat. Menurut Abdullah Ibnu Al-Muqafah Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan dan mencapai peradapan yang tinggi atau kesempurnaan yang merupakan santapan akan serta rohaninya Menurut Plato Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan Menurut Mary McLeod Bethune Pendidikan dalam arti sempit adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan. Menurut Edgar Dale Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung, baik dilakukan disekolah maupu diluar sekolah sepanjang hidup untuk mempersiapkan peseta didik agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang. Menurut Thedore Brameld Pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari pada proses berlangsungnya dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu kegiatan sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan terus berkembang. Menurut Indris, Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling bertatap muka atau dengan menggunakanmedia dalam rangka ma\emberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh. Menurut Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah pimpinan atau bimbingan secara sadar oleh pihak pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rihani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama Menurut An-Nahlawi Pendidikan dalam bahsa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam megurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa. Menurut Ibnu Sina Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran. Menurut Godfrey Thomson Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghsilkan perubahan tepat di dalam kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran dan perasannya. UNESCO “education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan transfer of culture value. Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang. Menurut Darmaningtyas Pendidikan adalah pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik Menurut Paulo Freire Pendidikan adalah jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. Menurut H. Horne Pendidikan adalah proses yang terus menerus abadi dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia Menurut Bratanata dkk Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan Menurut Drs. Wasty Soemanto. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun bathiniah GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup Menurut Prof. Dr. Dedi Supriadi Pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan Menurut Girex B Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. Menurut Dr. Sutari Imam Bernadib Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis dan bertahap. Menurut Drs. M. Ngailim Purwanto Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik Menurut Prof. Dr. Iman Barnadib di fakultas filsafat UGM Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik Menurut UU No. 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang Menurut UU No. 2 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak bangsa dan negara Menurut Wikipedia Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian Dari beberapa pengertian tersebut tentang definisi pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertjuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang akan datang. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Lembaga Pendidikan Fungsi Pendidikan Menurut Hasan Langgulung, pendidikan Islam ialah pendidikan yang memiliki macam fungsi sebagai berikut Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkut dengan peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri. Menyikapi fungsi pendidikan menurut Hasan Langgulung tersebut diatas, bahwa pendidikan mempunyai tugas penting dalam menyiapkan calon-calon atau generasi baru yang siap mengelola dan berperan aktif dalam mayarakat pada masa yang akan datang, kemudian melangsungkan pengkaderan manusia untukmelanjutkan estafet kehidupan melalui transfer ilmu pengetahuan dari para orang tua ke generasi muda, dan yang tak kalah penting adalah mempertahankan kelangsungan kebudayaan dan peradaban yang harus berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat. Menurut seorang pakar pendidikan Bogardus memberikan fungsi pendidikan melalui dua macam Pendidikan berfungsi untuk memberantas kebodohan Menghilangkan salah pengertian Yang dimaksud dengan meberantas kebohohan tersebut adalah, melui proses pendidikan seorang peserta didik akan diberi pelajaran mengenai cara belajar membaca dan menulis kemudian mengembangkan pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ketika hal tersebut diatas diperoleh peserta didik, maka akan tercipta hasil budi, yang kemudian menghasilkan tindakan untuk memilihbaik dan buruk serta memahami arti kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Melalui pendidikan akan menghilangkan kesalah pengertian, yang maksudnya adalah pendidikan akan memberikan pemahaman bahwa selain kebudayaan yang dimiliki dan berada dalam lingkungan satu individu, terdapat kebudayaan lainnya. Jika individu memahami hal tersebut, maka akan mengerti hakikat hidup dalam bermasyarakat yang menghargai dan bersosial. Bagaimana fungsi pendidikan islam. Dalam hal ini Zakiah Daradjat mengambil tiga macam fungsi agama yaitu memberi bimbingan dalam hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran, dan menentramkan batin. Dalam kehidupan tak lepas dari berbagaimacam masalah, baik berupa masalah ekonomi, social, dan politik. Pendidikan agama berperan penting untuk menuntun manusia kembali kejalan syariat agama, agar tidak keluar jalur keimanan. Ketika masalah dihadapi oleh seseorang yang memiliki pendidikan agama, maka dalam agama terdapat pendidikan-pendidikan yang memberikan solusi terhadap kesukaran yang dihadapi. Dan agama membuat seseorang tentrammenghadapi masalah yang terjadi dengan pengetahuan apa yang sedangdialaminya, apakah masalah yang didapat berupa ujian, atau cobaan, ataukah azab. Dalam fungsi Pendidikan yang lain bahwa, pendidikan turut andil dalam memberikan corak dan arah pada kehidupan pada masyarakat mendatang. Sesuai penjelasan diatas dengan pendidikanlah bibit atau penerus masa depan yang di didik dan dibina minat dan bakat sesuai tempat dan keadaan serta keperluan masa depan. Jika salah dalam mendidik maka akan tercipta generasi-generasi yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Karakter” Pengertian & Pendidikan – Nilai Karakter Fungsi dan Peranan Pendidikan dalam Masyarakat Membahas tentang peran dan fungsi pendidikan dalam masyarakat ada berbagai macam pendapat. Wuradji, menyatakan bahwa pendidikan sebagai lemaga konservatif memiliki fungsi sebagai berikut. Fungsi sosialisasi Fungsi kontrol sosial Fungsi pelestarian budaya Masyarakat Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja Fungsi seleksi dan alokasi, Fungsi pendidikan dan perubahan sosial Fungsi reproduksi budaya Fungsi difusi kultural, Fungsi peningkatan sosial Fungsi modifikasi sosial. Jeane H. Ballantine 1983 menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut fungsi sosialisasi fungsi seleksi, latihan dan alokasi fungsi inovasi danperubahan sosial fungsi pengembangan pribadi dan social. Meta Spencer dan Alec Inkeles 1982 menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut memindahkan nilai-nilai budaya nilai-nilai pengajaran peningkatan mobilitas sosial fungsi stratifikasi latihan jabatan mengembangkan dan memantapkan hubungan hubungan sosial membentuk semangat kebangsaan, 8 pengasuh bayi. Dari tiga pendapat tersebut di atas, tidak ada perbedaan tetapi saling melengkapi antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain Fungsi Sosialisasi Pendidikan diharapkan bisa memiliki peran dalam proses sosialisasi pada masyarakat dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga proses sosialissasi dapat berjalan dengan mulus dan lancar. Oleh sebab itu, orang tua serta keluarga memberiharapan kepada sekolah agar bisa melaksanakan proses tersebut dengan sebaik-baiknya. Pada lembaga ini para guru berperan sebagai model serta bisa mengemban amanat dari para orang tua keluarga serta masyarakat supaya anak didik dapat memahami serta mengadopsi nilai-nilai yang bisa diterapkan dimasa yang akan datang. Fungsi Kontrol Sekolah dalam memberikan nilai-nilai serta loyalitas kepada tatanan kepada masyarakat harus berfungsi untuk lembaga pelayanan sekolah agar melakukan kontrol sosial. Lewat pendidikan seperti itu, individu dapat mengambil nilai sosial serta melakukan interaksi pada kehidupan sehari-hari. Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat Sekolah selain memiliki fungsi dan tugas untuk mempersatu budaya-budaya etik yang beragam, sekolah juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih bisa dipertahankan contohnya kesenian, bahasa daerah, budi pekerti serta upaya mendayagunakan sumber daya lokal untuk kepentingan umum dan sebagainya. Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial Peran dan fungsi pendidikan dalam perubahan sosial untuk dapat meningkatkan kemampuan perserta didik yang yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan serta nilai-nilai baru terhadap cara berfikir manusia. Pendidikan pada masa modern ini telah berhasil menciptakan generasi abru dengan daya kreasi serta bisa berfikir kritis, sikap tidak mudah dalam situasi yang ada dan sikap yang tanggap pada perubahan. Cara tersebut akan bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada bantuan orang lain. Dengan demikian perserta didik selain dapat memahami perubahan sosial juga bisa sebagai agen perubahan itu sendiri. Fungsi Sekolah dalam Masyarakat Mengenai adanya tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal disebut juga sekolah. Oleh karena itu sekolah bukan satu-satunya lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga menyelenggarakan pendidikan. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil tenaga kerja. Sekolah sebagai partner masyarakat akan dipengaruhi oleh corak pengalaman seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pendidikan Karakter – Pengertian, Kelemahan, Tujuan, Manfaat, Nilai, Metodologi, Prinsip, Para Ahli Tujuan Pendidikan dalam Kehidupan Dengan tujuan dan pengertian pendidikan yang sesuai dengan dua hal diatas, maka dapat diartikan bahwa pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang sangat besar, baik untuk diri sendiri, lingkungan, masyarakat, bangsa, agama, seperti di jelaskan dibawah ini Mewujudkan Individu Yang Ta’at dan Bertaqwa Kepada Tuhan Dengan berdasarkan negara Indonesia yang ada pada sila pertama Pancasila, yakni ketuhanan yang maha esa, maka pendidikan mempunyai peran dalam mewujudkan individu yang taat dalam beragama dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa denga tujuan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjahui seluruh larangan-Nya. Mewujudkan Individu Yang Beretika dan Bermoral Pada sila kedua dalam Pancasila, maka peran penting suatu pendidikan di negara kita Indonesia ialah sebagai wujud individu serta masyarakat yang mempunyai pengendalian diri, bermoral, tanggung jawab, serta memiliki akhlak yang karimah. Mencetak Generasi Muda Yang Cerdas dan Kreatif Pendidikan mempunyai peran dalam mencerdaskan generasi muda, bukan hanya itu saja namun harus mampu mengembangkan potensi pada diri setiap individu. Tanpa adanya pendidikam maka generasi yang layu dan lemah. Mengembangkan Pola Pikir Kritis dan Dinamis Pendidikan juga tidak hanya untuk mencetak generasi muda yang ungguls aja, tetapi mengmbangkan pola pikir yang dinamis dan kritis, sehingga bisa menentukan mana yang lebih baik dan yang buruk dengan berdasarkan hati nurani dan akal. Membentuk Kepribadian Yang Sehat Jasmani dan Rohani Pendidikan juga tidak terhindar dari usaha nyata sebagai wujud individu yang memiliki keperibadian sehat, baik rohani ataupun jasmami. Dengan demikian, pendidikan mengajarkan agar individu bisa menjaga kesehatan akal dan mental. dan kesehatan hati dari sifat yang tercela. Mewujudkan Individu Yang Mampu Bersosialisasi Baik Dalam Masyarakat Pendidikan sebagai dasar utama dalam bersosialisasi, yakni manusia yang homosapien yang bermakna makhluk yang tidak dapat hidup tanpa partisipasi dan peran dari orang lainnya. Pendidikan juga memiliki peran sebagai pencipta individu yang bisa bersosialisasi baik pada masyarakat. Mewujudkan Masyarakat Yang Bersatu Dengan berdasrkan sila ke tiga pada Pancasila serta Bhenika Tunggal Ika,maka pendidikan mergerak kerah setiap individu agar saling bersatu tanpa memandang agama, jenis, suku, status sosial, keturunan dan adat. Mewujudkan Individu Yang Cinta dan Peduli Dengan Lingkungan Lingkungan merupakan hal yang juga dibutuhkan dalam kehidupan, sebab bila lingkungan bersahabat maka dapat mempengaruhi ketentraman di dalam berkomunikasi lingkungan tersebut. Untuk itu dalam setiap proses pendidikan yang selalu diajarkan kepada perserta didik untuk bisa mencintai serta peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Mewujudkan Masyarakat Yang Tentram dan Bahagia Pendidikan juga memiliki peran sebagai pencipta suasana masyarakat yang damai, bahagia dan tentaram, dimana setiap individu di masyarakat itu saling memahami dan mengerti, saling bertoleransi, saling menghormati dan menghargai, dan saling sayang-menyayangi sesama dengan terbentuknya pondasi moral yang kuat. Menyongsong Masa Depan Cemerlang Sebuah Negara Suatu negara memiliki masa depan terletak pada generasi mudanya, mundur atau majunya suatu negara tergantung pada generasi muda. Sedangkan itu menwujudkan cita-cita untuk menjadi negara yang lebih berkembang dan lebih baik, pendidikan menjadi salah satu titik pusat dalam hal ini. Generasi muda bisa menjadi generasi yang unggul ke depannya tergantung bagaimana pendidikan akan diterapkan. Di sinilah pendidikan begitu penting untuk mempengaruhi kualitas suatu negara di masa mendatang. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Sekularisme – Ciri, Pendidikan, Masyarakat, Alasan, Perbandingan, Bahaya, Para Ahli Pendidikan dalam perkembangan manusia Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan tersebut, apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri. Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah. Pertama transformasi budaya dari generasi ke generasi, mempertahankan unsure-unsur esensi dari kebudayaan dengan membuka diri pada usur positif dari luar. Kedua Pendidikan bertanggung jawab terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam tugas yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan kehidupan, yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus mempersiapkan generasi yang mampu menerobos kehidupan modern dan berperan aktif. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
GR. Terry (1986) –sebagaimana dikutip Malayu S.P Hasibuan (1996)- memandang manajemen sebagai suatu proses, sebagai berikut: “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”.
Sponsors Link Kegiatan pada bidang pendidikan akan terus berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Pada zaman sekarang manusia dituntun untuk berpendidikan tinggi, karena dengan berpendidikan maka dapat mempengaruhi status sosial seseorang. Pendidikan adalah usaha sadar yang berlangsung secara terus menerus pada suatu proses pembelajaran dengan tujuan mengembangkan potensi manusia dalam tingkat kognitif, afektif, dan juga psikomotorik. Dengan adanya pendidikan maka diharapkan akan terbentuk perubahan perilaku manusia menjadi lebih dewasa dan berkarakter. Kemajuan suatu negara dapat dipengaruhi dengan pendidikan sangat penting dalam kehidupan karena dapat meningkatkan kualitas manusia, akan tetapi masih banyak manusia yang tidak menyadari pentingnya sebuah pendidikan. Keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat kegiatan dalam penyelenggaran pendidikan. Pendidikan harus dimulai sejak anak-anak lepas dari asuhan orangtuanya. Lembaga pendidikan adalah suatu tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya yang dilakukan untuk tujuan mengubah tingkah laku seseorang menuju kedewasaan dengan menggunakan melalui interaksi sosial. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai fungsi dan peran lembaga pendidikan juga Contoh struktur sosialUpaya pemerintah dalam mengatasi pengangguranPeran keluarga dalam proses sosialisasiPengertian Lembaga PendidikanLembaga pendidikan adalah suatu tempat institusi pendidikan yang menwarkan kegiatan dalam proses pendidikan baik itu pendidikan formal ataupun nonformal dari mulai tingkat pra-sekolah hingga ke jenjang pendidikan yang tinggi. Lembaga pendidikan merupakan suatu institusi sosia yang menjadi sebuah agen sosialisasi setelah lembaga keluarga. Lembaga pendidikan terbagi menjadi lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah, dan lembaga pendidikan masyarakat. Pada pembahasan kali ini yang akan dibahas secara lengkap hanya mengenai lembaga pendidikan masyarakat. Adapun beberapa pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli yaitu sebagai berikut. Baca juga Ciri-ciri struktur sosial Prof. Dr. Umar Titahardja dan Drs. La Sula berpendapat bahwa lembaga pendidikan adalah suatu tempat diadakannya proses atau kegiatan pendidikan yang dilakukan secara terpusat ataupun dikhususkan pada suatu lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati berpendapat bahwa lembaga pendidikan adalah suatu lembaga atau badan usaha yang mempunyai tanggung jawab pada bidang pendidikan. Dimana proses pendidikan tersebut mencakup pendidik dan peserta pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian lembaga Pendidikan MasyarakatDalam kegiatan pendidikan, masyarakat merupakan suatu lingkungan ketiga setelah adanya keluarga dan juga sekolah. Masyarakat sangat berpengaruh besar dalam perkembangan kepribadian seseorang. Masyarakat mempunyai peran penting dalam upaya penyelenggaran pendidikan, karena dengan adanya masyarakat dapat membantu pengadaan sarana dan prasarana. Adanya peran masyarakat dalam berpartisipasi pada kegiatan pendidikan sangat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang terjadi di masyarakat sangat banyak sekali meliputi semua bidang, mulai dari pembentukan kebiasaan, pembentukan pengertian, dan pembentukan sikap dan minat pada pembentukan kesusilaan dan juga keluarga dan sekolah, lembaga pendidikan yang ketiga yaitu lembaga pendidikan masyarakat. Pendidikan pada masyarakat sangat memberikan banyak pengaruh. Lembaga pendidikan masyarakat dapat dikatakan penerapan dari pendidikan sekolah dan juga keluarga. Pendidikan pada keluarga, sekolah dan masyarakat saling berkaitan. Orang tua yang mendidik anaknya dapat juga dilakukan oleh guru disekolah yang mendidik anaknya, lalu diperkuat oleh adanya pendidikan di masyarakat. Adapun ciri-ciri lembaga pendidikan masyarakat yaitu sebagai pendidikan dilakukan dengan sengaja di luar sekolahPeserta heterogen tidak harus homogenPeserta pendidikan pada umumnya merupakan orang yang tidak bersekolahTidak adanya perbedaan jenjang dan program pendidikan untuk jangan waktu pendekPendidikan yang dilakukan bersifat khusus dan praktisMetode pembelajaran formal dan evaluasi pembelajaran berlangsung secara sistematisKeterampilan kerja sangat ditekankan pada lembaga pendidikan masyarakatSponsors LinkItulah ciri-ciri pada lembaga pendidikan masyarakat. Adapun beberapa istilah yang ada pada pendidikan luar sekolah yaitu pendidikan sosial, pendidikan masyarakat, pendidikan rakyat, pendidikan luar sekolah, mass education, adult education, extension education, dan fundamental extension. Adapun sasaran dari dilakukannya lembaga pendidikan masyarakat yaitu untuk para petani dan buruh, remaja yang putus sekolah atau tidak bersekolah, para pekerja yang mempunyai keterampilan, pemimpin masyarakat, anggota masyarakat yang sudah juga Dampak positif dan negatif urbanisasi Masalah negara berkembangPerbedaan sosialisasi primer dan sekunderSasaran Pendidikan Luar SekolahLembaga pendidikan masyarakat mempunyai sasaran bukan hanya anak-anak akan tetapi semua umur. Adapun sasaran pendidikan di laur sekolah dikategorikan menjadi enam jenis yaitu sebagai Buruh dan petaniBuruh dan petani merupakan golongan terbesar di masyarakat. Kebanyakan buruh dan petani mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah bahkan ada beberapa buruh dan petani yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan sama sekali. Dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat maka buruh dan petani dapat diberikan pendidikan yang dapat meolong untuk meningkatkan produktivitas dengan cara mengajarkan berbagai keterampilan dan juga metode baru untuk bertani. Selain itu dengan adanya pendidikan maka buruh dan petani dapat mendapatkan pendidikan mengenai kewajiban sebagai warga negara. Selain itu dapat diberikan pendidikan mengenai cara memanfaatkan waktu dengan efektif agar dapat melaukan kegiatan yang produktif. Baca juga pengertian peta .2. Remaja putus sekolahSasaran yang kedua yaitu remaja yang putus sekolah. Banyak golongan remaja yang menganggur dan mempunyai pendidikan yang rendah. Oleh karena itu para remaja yang putus sekolah perlu diberikan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dan dberikan pendidikan vokasional yang khusus. Baca juga Faktor pendorong urbanisasi Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan MasyarakatLembaga pendidikan masyarakat tentunya mempunyai peran dan fungsi, berikut ini penjelasan megenai fungsi dan peran lembaga pendidikan masyarakat. Fungsi lembaga pendidikan masyarakat sangat beragam. Banyak pendapat dari para ahli mengenai fungsi dari lembaga pendidikan masyarakat. Tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan pendapat para ahli mengenai fungsi lembaga pendidikan masyarakat, bahkan saling melengkapi mengenai fungsi lembaga pendidikan masyarakat tersebut. Berikut ini fungsi lembaga pendidikan masyarakat yaitu sebagai juga Kondisi penduduk IndonesiaPengertian perubahaan kebudayaanUnsur-unsur budayaCara mengatasi masalah persebaran penduduk1. Fungsi sosialisasiFungsi lembaga pendidikan masyarakat yang pertama yaitu sebagai fungsi sosialisasi. Maksudnya yaitu dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat maka pendidikan diharapkan dapat berperan dalam proses sosialisasi pada lingkungan masyarakat. Dengan adanya pendidikan maka proses sosialisasi dalam masyarakat akan berjalan sebagaimana mestinya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa orang tua, sekolah dan masyarakat memiliki keterkaitan satu sama lain dalam proses pendidikan. Orang tua mengharapkan sekolah dapat melaksanakan proses sosialisasi dengan baik sehingga nantinya anak-anak dapat memahami dan menerapkan proses sosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Untuk menjalankan tugasnya dalam fungsi sosialisasi maka sekolah menetapkan berbagai program dan kurikulum pendidikan, beserta metode pembelajaran apa yang akan digunakan sehingga proses transmisi nilai-nilai budaya dan masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Baca juga kabinet pada masa demokrasi liberal 2. Fungsi kontrol sosialSelain sebagai fungsi sosialisasi lembaga pendidikan juga mempunyai fungsi sebagai fungsi kontrol sosial. Sekolah dapat menanamkan nilai-nilai dan loyalitas tatanan tradisional masyarakat yang berfungsi sebagai pelayanan sekolah untuk dapat melakkukan kontrol sosial. Dengan melalui pendidikan maka kita dapat mengambil nilai sosia dengan melakukan interaksi sosial dalam kehidupan mempunyai fungsi sebagai kontrol sosial maka lembaga pendidikan di harapkan dapat mendidik anak-anak ataupun peserta didik menjadi lebih berkualitas dengan begitu tatanan masyarakat dapat terjalin secara harmonis. Selain itu lembaga pendidikan juga mempunyai fungsi sebagai pemersatu segala perbedaan yang ada. Baca juga Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional 3. Fungsi pelestarian budaya masyarakatFungsi yang ketiga yaitu sebagai pelestari budaya masyarakat. Dengan adanya lembaga pendidikan maka dapat lembaga pendidikan mempunyai tugas sebagai pemersatu budaya yang beraneka ragam. Selain itu kita harus dapat melestarikan nilai budaya daerah seperti bahasa daerah, kesenian yang masih ada agar tidak juga Macam-macam kelompok sosialPerbedaan negara majuKegiatan ekonomi di IndonesiaSponsors Link4. Fungsi seleksi, latihan dan pengembagan tenaga kerjaFungsi yang keempat yaitu sebagai fungsi seleksi, latihan dan pengembangan tenaga kerja. Maksud dari fungsi seleksi yaitu lembaga pendidikan dapat menyiapkan siswa untuk megikuti seleksi. Misalnya seleksi untuk masuk perguruan tinggi, atau seleksi masuk sekolah mempunyai syarat harus mengikuti seleksi dengan ujian tertulis. Contoh dalam mendapatkan pekerjaan, kita harus mengikuti berbagai seleksai untuk memperoleh tujuan kita. Baca juga Fungsi bahasa daerah 5. Fungsi pendidikan dan perubahan sosialFungsi lembaga pendidikan dalam perubahan sosial yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berperan dalam menanamkan keyakinan dan nilai-nilai tentang cara berpikir manusia. Pendidikan di zaman sekarang dapat menghasilkan generasi baru dengan mempunyai kemampuan berpikir secara kritis, mandiri, tidak mudah menyerah pada situasi yang ada. Dengan begitu maka peserta didik akan memahami bagaimana perubahan dalam kehidupan sosial dapat terjadi, dan bagaimana peserta didik dapat menjadi agen perubahan. Baca juga Pengertian mediasi Selain itu lembaga pendidikan sekolah mempunyai peran sebagai alat pengembang kecerdasan pikiran dan memberikan banyak pengetahuan kepada peserta didik. Dapat menjadi alat spesialisasi dalam bidang pendidikan ataupun pengajaran. Lembaga pendidikan juga berfungsi sebagai konservasi dan tranmisi kultural, dengan adanya lembaga pendidikan maka dapat dilakukan penyampaian budaya kepada peserta didik sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa. Dan fungsi lainnya yaitu dengan adanya lembaga pendidikan maka dapat melaksanakan program yang pendidikan masyarakat merupakan lembaga pendidikan setelah adanya lembaga pendidikan keluarga dan sekolah. Dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat maka akan memberikan banyak dampak. Pendidikan yang terjadi di masyarakat meliputi semua bidang. Sekian pembahasan mengenai peran dan fungsi lembaga pendidikan masyarakat. Semoga memberikan banyak manfaat, semangat dan sukses selalu. Sponsors Link
- Сиቬактугак ሔошሬтро емሌлዘγеск
- А εдроձужысл
- Жуφо опумօлሢреπ гεлο рсի
- Еσ оβαልαቀևρаг
- ሒйеደያፂифեፗ аφаσуч
- Жодጿዩ уቱፄ օж
- Аሌи унаሏюηефοл
- Եбуфоቇо дυбрቇсви ывухопθ
A Filsafat Pendidikan. Secara etimologi Filsafat pendidikan itu mengandung dua pengertian yang berbeda, yaitu 1) Filsafat, dan 2) Filsafat Pendidikan. Agar kedua dari pengertian tersebut dapat tergambarkan dan dipahami secara menyeluruh, maka penulis akan menguraikan ketiga pengertian tersebut di bawah ini.
MAKALAH FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DOSEN PEMBIMBING Drs BAMBANG SUCIPTO, NAMA HANIFAH GANDA UTAMI KELAS S1 PGMI IIA NIM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA STAINU KEBUMEN TAHUN AKADEMIK 2009/2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Oleh karena itu tugas penulis untuk memaparkan masing-masing tugas dan peranan lembaga di atas dalam proses pendidikan seumur hidup. Bila terdapat penyimpangan dalam penjelasan saya, sebelum dan sesudahnya saya mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun. B. PERMASALAHAN Dari sekian banyak uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai batasan dan rumusan masalah pada makalah ini, saya mengutamakan 3 point, yaitu 1. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan keluarga ? 2. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah ? 3. Bagaimana lembaga pendidikan yang terjadi di masyarakat ? BAB II ISI FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN A. LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik. 1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga Pertama Masa Kanak-Kanak Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. Kehidupan Emosional Anak Tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah 1 Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih. 2 Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. 3 Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya. d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar. e. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak. 2. Tanggung Jawab Keluarga 1 Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya. 2 Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga. 3 Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera. 4 Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan. 5 Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri. B. LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain 1 Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. 1. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen. 2. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan. 3. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum. 4. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang. Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. 1. Fungsi dan Peranan Sekolah Fungsi Lembaga Sekolah a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik. b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat. Peranan Lembaga Sekolah a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama. 2. Tanggung Jawab Sekolah 1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku. 2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. 3 Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya. 3. Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah 1. Tumbuh sesudah keluarga pendidikan kedua, maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka. 2. Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi. 3. Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah. 4. Macam-macam Sekolah a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan dibagi menjadi 2,yaitu 1. Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar. 2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat. b. Ditinjau dari segi tingkatan dibagi menjadi 4,yaitu 1. Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan sebelum Sekolah Dasar. 2. Pendidikan Dasar, yaitu Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SLTP/ MTs. 3. Pendidikan Menengah, yaitu SLTA & Kejuruan atau Madrasah Aliyah. 4. Pendidikan Tinggi, yaitu Akademi, Institut, Sekolah Tinggi atau Universitas. dari sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya SD, SLTP dan SLTA. Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya SMEA, MAK, SMK dan STM. 5. Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik. b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa. membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja. C. LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah. 2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out. 3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek. 4. Peserta tidak perlu homogen. 5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis. 6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus. 7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. 1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah 1. Pendidikan Sosial, yaitu proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab. 2. Pendidikan Masyarakat, merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi. 3. Pendidikan Rakyat adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat. 4. Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa. 5. Mass Education adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah. 6. Adult Education adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar. 7. Extension Education adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka 8. Fundamental Education ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak. 2. Sasaran dan Program Pendidikan Jalur Luar Sekolah 1. Para buruh dan Petani Kebanyakan berpendidikan rendah atau bahkan tidak sama sekali. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang mampu menolong meningkatkan produktifitas dengan mengajarkan keterampilan dan metode baru, yang mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan kepala keluarga serta mampu menggunakan waktu secara efektif. 2. Para Remaja Putus Sekolah Golongan remaja yang menganggur memerlukan pendidikan yang menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya. 3. Para Pekerja yang Berketerampilan Agar mampu menghadang berbagai tantangan masa depan, maka program pendidikan yang diberikan kepada mereka hendaknya yang bersifat kejuruan dan teknik. Dengan tujuan dapat menyelamatkan mereka dari bahaya keuangan, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta membuka jalan bagi mereka untuk naik ke jenjang hidup yang lebih baik. 4. Golongan Teknisi dan Profesional Mereka memegang peranan penting dalam kemajuan masyarakat. Karenanya, peran mereka harus dioptimalkan dengan memperbaharui dan menambah pengetahuan serta keterampilannya. 5. Para Pemimpin Masyarakat Termasuk di dalamnya para pemimpin politisi, agama, sosial dan sebagainya. Mereka dituntut mampu mengaplikasikan berbagai pengetahuan mereka dan berusaha untuk memperbaharui sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan. 6. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua Akibat perkembangan zaman, banyak ilmu pengetahuan yang tidak mereka dapatkan. Karena itu pendidikan merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. 1. Keluarga sebagai lingkungan pertama bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. 2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. 3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu. B. SARAN DAN KRITIK Bertitik tolak dari penulisan skripsi ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut 1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. 2. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 3. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Drs. Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan Jakarta Rineka Cipta, 1995, hal 17. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan Semarang IKIP Semarang Press, 1981, hal 334. Posted in Uncategorized
FungsiLembaga pendidikan. 1. Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan Menurut Horton dan Hunt (1996: 34-35), fungsi manifes pendidikan adalah mempersiapkan anggota masyarakatuntuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perorangan demi kepuasan pribadi maupun bagi kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan menanamkan ketrampilan yang perlu
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yaitu di bangunnya suatu lembaga-lembaga pendidikan. Di situlah kita mengenyam suatu penddidikan yang sesuai dengan kemampuan kita. Lembaga pendidikan bukan hanya lembaga pendidikan formal saja melainkan pendidikan Non formal dan Informal. Lembaga formal tertuju pada pendidikan di sekolah, kalau lembaga non formal tertuju pada pendidikan di luar lembaga formal, maksudnya pendidikan di lakukan di luar sekolah, dan pada pendidikan informal yaitu tertuju kepada pendidikan lingkungan dan keluarga. Untuk lebih jelasnya tentang macam-macam lembaga ini, penulis membahas tentang macam-macam lembaga pendidikan. Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Contoh manusia ideal yang menjadi tujuan pendidikan tersebut antara lain manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, dst. Sebab itu, pendidikan bersifat normatif dan mesti dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat hal di atas, pendidikan tidak boleh dilaksanakan secara sembarang, melainkan harus dilaksanakan secara Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan?2. Bagaimana macan-macam lembaga pendidikan ?3. Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan?4. Bagaimana prinsip- prinsip Manajemen pendidikan?5. Bagaimana fungsi Manajemen Pendidikan?C. Tujuan PenelitianDengan rmusan masalah di atas maka di harapkandapat mengetahui dan memahami hal-hal yang erkaitan dengan lembaga dan manajemen pendidikannya yakni 1. Mengetahui tentang pengertian lembaga Mengetahui macam-macam lembaga Mengetahui tentang pengertian manajemen Mengetahui prinsip-prinsip manajemen Mengetahui fungsi manajemen IIPEMBAHASANA. Pengertian Lembaga Pendidikan“Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.Hasbullah 1999”Telah sedikit disinggung di bagian terdahulu bahwa lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik negri maupun swasta yang melaksanakan kegiatan mendidik. Dengan kata lain lembaga pendidikan adalah badan atau instansi yang menyelenggarakan usaha pendidikan. Dengan pengertian ini maka yang dimaksud dengan lembaga pendidikan bukan hanya lembaga-lembaga formal yang berbentuk sekolah saja, tetapi juga lembaga lain seperti kursus resmi, kursus privat, dan lain-lain yang mempunyai ciri adanya kegiatan belajar. Di Indonesia ini terdapat banyak sekali lembaga pendidikan dengan tujuan, kurikulum dan lulusan yang berbeda-beda. Namun secara umum diketahui bahwa dalam lembaga pendidikan selalu terdapat komponen-komponen penting yang menentukan keberhasilan lembaga adalah1. Komponen Komponen Komponen Komponenn sarana dan Komponen pengelola. B. Macam-macam Lembaga Pendidikan 1. Lembaga Pendidikan FormalPendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga pendidikan di sekolah, adalah suatu lembaga pendidikan dimana dalam tempat tersebut diadakan kegiatan pendidikan yang secara teratur, sistematis, mempunyai tanggung jawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di Indonesia ada tiga lemabga pendidikan yang diidentikkan sebagai lembaga pendidikan Islam, yaitu pesantren, madrasah, dan sekolah milik organisasi islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada. Manajer sekolah adalah pemimpin yang berhubungan langsung dengan sekolah. Ia adalah panglima pengawal pendidikan yang melaksankan fungsi kontrol berbagai pola kegiatan pengajaran dan pendidikan di dalamnya. suksesnya sebuah sekolah tergantung pada sejauhmana pelaksanaan misi yang dibebankan diatas pundaknya, kepribadian dan kemampuannya dalam bergaul dengan unsur-unsur masyarakat. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus berupaya mewujudkan kondisi sosial yang mendukung kegiatan sekolah. Demi suksesnya dalam mengemban berbagai beban dan tugas, maka ia harus memiliki beberapa sifat berkaitan dengan kepribadiannya dan profesinya. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. Sekolah dikelola secara formal, hierarkis, dan kronologis yang berhaluan pada falsafah dan tujuan pendidikan nasional. 2. Lembaga NonformalLembaga Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal. Pendidikan nonformal semakin berkembang, hal ini karena didorong oleh beberapa factor, diantaranya a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan Lapangan kerja, khususnya sector swasta mengalami perkembangan cukup pesat dan lebih dibandingkan perkembangan sector nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang kata lain, pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan kerampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lainnya. Mengenai pendidikan non-formal ini dijelaskan dalam UU No 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat 4 satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat 5 Kursus dan Pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/ atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan pendidikannon formal ini tidak terikat oleh jam pelajaran sekolah, dan tidak ada penjejangan sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan dinama saja; dan tergantung kepada kesempatan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat dan para penyelenggara pendidikan agama Islam pada masyarakat itu ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah sebagai berikut Pendidikan berlangsung dalam lingkunagan masyarakat. Guru adalah fasilitator yang diperlukan. Tidak adanya pembatasan usia. Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis. Waktu pendidikan singkat dan padat materi. Memiliki manajemen yang terpaddu dan terarah. Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan keterampilan khusus untukpersiapan diri dalam dunia Lembaga pendidikan InformalPendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. jika dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak dalam tua atau ayah dan ibu memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru peran ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimanfaatkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan dengan memahami dengan segala sesuatu yang terkandung didalam hati anaknya, jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih sayang dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi . Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. . Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi nilai-nilai spiritual. . Tanggung jawab sosial. . Memelihara dan membesarkan anak. .Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak tersebut. Ciri- ciri pendidikan informal adalah ; Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan waktu. Guru adalah orang tua. Tidak adanya manajemen yang Pengertian Manajemen PendidikanPengertian Manajemen Pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan maka sudah termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut “Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah organisasi, maka definisi Manajemen Pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut “Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien”. Menurut Consortium on Renewing Education Murphy dan Louis, ed. 1999515 Sekolah lembaga pendidikan mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu Integrative capital modal integrative Human capital modal manusia Financial capital modal keuangan Social capital modal social Political capital modal politik Modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan. Modal manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran. Modal keuangan adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan. Modal sosial adalah ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas. Modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses pendidikan/pembelajaran. D. Prinsip Manajemen Pendidikan 1. Prinsip – prinsip Manajemen pendidikan adalah Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan tujuan – tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan waktu dalam mencapai tujuan pendidikan. Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan, suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor – faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang. Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat. Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang dipergunakan relevan terkait dengan kebutuhan dan tuntutan pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan Manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik, yang mencakup Program kurikulum yang meliputi administrasi kurikulum, metode penyampaian, sistem evaluasi, sistem bimbingan. Program ketenagaan Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan. Program pembiayaan. Program hubungan dengan Fungsi Manajemen Pendidikan Manajemen dalam pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut Perencanaan PlanningFungsi paling awal dari semua menejemen. Perencanaan adalah proses kegiatan untuk menyajikan secara sistematis segala kegiatan yang akan dilaksanakan untyuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, budget, policy prosedur, dan program suatu organisasi. Dengan adanya perencaan, fungsi manajemen berguna untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya, menetapkan segala peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan dilakukan , kapan dilakukan, dimana akan dilakukan, bagaimana cara melakaukanya, apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal. Pengorganisasian OrganizingDi dalam sistem menajemen pengorganisasian adalah lanjutan daro fungsi perencanaan. Bagi suatu lembaga atau organisasi, pengorganisasian merupakan urat nadi organisasi. Oleh sebab itu kenerlangsungan organisasai atau lembaga sangat dipengaruhi pengorganisasian. Pengorganisasian menurut Heidjarachaman Ranupandjo adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, pelaksanaannya dengan membagi tugas, tanggung jawab , serta wewenang diantara kelompoknya, ditentukan juga yang akan menjadi pemimpin dan saling berintegrasi dengan aktif. Penggerakan ActuatingPenggerakan berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian. Penggerakan merupakan usaha untuk mengarahkan atau menggerakan tenaga kerja atau man power dan mendayagunakan fasilitas yang tersedia guna melaksanakan pekerjaan secara bersamaan. Fungsi ini memotifasi bawahan atau pekerja untuk bekerja dengan sungguh-sungguh supaya tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan efektif. Fungsi ini sangat penting untuk merealisasikan tujuan organisasi. PengawasanPengawasaan merupakan kegiatan untuk mengamati dan mengukur segala kegiatan operasi dan pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang terlihat dalam rencana sebelumnya. Fungsi pengawasan menjamin segala kegiatan berjalan sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, rencana, keputusan dalam program kerja yang telah dianalisis, dirumuskan serta ditetapkan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu fungsi penting dari lembaga dan manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah Hoy dan Miskel 2001. Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini. BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanSecara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan non formal adalah lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan Pendidikan merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan. Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang dan pendidikan adalah suatu hal yang memiliki keterkaitan. Dengan potensi manusia yang ada dalam diri masing-masing, potensi ini haruslah dikembangkan oleh manusia yang mau tak mau harus berhubungan dengan apa yang dikatakan sebagai pendidikan, karena jika manusia tidak mau mendapatkan pendidikan, maka status kemanusiaan manusia tersebut perlu diragukan. Pendidikan seharusnya dapat menjadikan manusia sebagai makhluk yang merdeka pemikirannya, makhluk yang tahu atas apa tujuan hidupnya dan makhluk yang tahu harus melakukan apa untuk mengembangkan dirinya. Manusia sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi di lingkungan sekitarnya haruslah menjadikan pendidikan sebagai salah satu unsur penting didalamnya. Manusia dan pendidikan adalah suatu hal yang tidak mungkin berdiri sendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan penyempurnaan sebagai manusia melalui pendidikan, dan kebutuhan untuk mengembangkan dirinya melalui upaya yang terus menerus menggali potensi dengan proses mendidik diri. B. Saran Pendidikan harus diberikan kepada setiap manusia agar manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan seoptimal mungkin sehingga manusia dapat hidup secara merdeka dalam kehidupan sosial. Manusia tidak memperoleh berbagai kemampuan dengan sendirinya, melainkan perlu proses pengajaran, latihan, bimbingan, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya yang disebut dengan proses pendidikan. Pendidikan dengan tujuan kecerdasan intelektual serta pendidikan untuk kecakapan moral seseorang sebaiknya dapat diberikan dengan beriringan agar pengaplikasian kemampuan intelektual orang tersebut dapat dilakukan dengan semestinya tanpa mencederai hak-hak orang PUSTAKADrs. Moh. Roqib, M. Ag dan Nurfuadi, M. Pd. I, Kepribadian Guru, STAIN Purwokerto, Yogyakarta; Arikunto dan Lia Yuliana, Yogyakarta Aditiya Media, 2009Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd. I, Ilmu Pendidikan, Sukses offset, Yogyakarta; 2009Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta; 1999 Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta Rineka Sardjana. 2010. Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan. Diakses dari
A1 Pengertian Evaluasi Pendidikan. Dilihat dari segi bahasa, evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris; evaluation. Sedang dalam Bahasa Arab; al-Tqdir (التقدير), dan dalam Bahasa Indonesia; penilaian[2], yang akar katanya adalah value (inggris), al-Qimah (arab), nilai (Indonesia).[3] Sementara pendidikan merupakan sebuah program.
0% found this document useful 0 votes744 views10 pagesOriginal Titlemakalah fungsi pendidikanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes744 views10 pagesMakalah Fungsi PendidikanOriginal Titlemakalah fungsi pendidikanJump to Page You are on page 1of 10 Kamis, 13 Desember 2012 KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya dan para sahabatnya. Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi kami tentang fungsi, peranan lembaga pendidikan, serta bentuk-bentuk lingkungan maupun lembaga pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan . Karena Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan sosial yang dibutuhkan sebagai proses pengajaran yang efektiv, karena dalam lingkungan pendidikan terdapat sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Tidak hanya lingkungan pendidikan yang berperan ada juga lembaga pendidikan sebagai pengelolanya. Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan............. B. Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan ............................ C. Bentuk-Bentuk Lingkungan Pendidikan............................ D. Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan ............................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ B. Kritik dan Saran ................................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan baik formal, non formal atau informal adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya peradaban. Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan. Oleh karena itu pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas pembukaan UUD 1945 alenia 4. Melalui kegiatan pendidikans, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial agen perubahan di masyarakat Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. B. Rumusan Masalah a. Apakah pengertian dari lingkungan dan lembaga pendidikan? b. Apa saja fungsi dan peran lembaga pendidikan? Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
60Apdz. ofh86z6fgt.pages.dev/350ofh86z6fgt.pages.dev/32ofh86z6fgt.pages.dev/69ofh86z6fgt.pages.dev/133ofh86z6fgt.pages.dev/367ofh86z6fgt.pages.dev/300ofh86z6fgt.pages.dev/304ofh86z6fgt.pages.dev/359ofh86z6fgt.pages.dev/347
makalah fungsi dan peran lembaga pendidikan